Bonding
Bonding
Karena signer dapat bersekongkol satu sama lainnya untuk melakukan penyensoran withdrawal ataupun pelarian dana, bonding sangatlah dibutuhkan untuk setiap deposit yang dilakukan dari tiap-tiap signer yang terpilih.
Berbeda dengan token staking yang digunakan untuk melakukan proses pemilihan signer, bonding membutuhkan aset liquid/yang dapat dicairkan dan juga memiliki merket cap yang besar. Keterbatasan ini bertujuan untuk mengurangi resiko perubahan harga market, dimana harga dari aset yang dibondingkan dapat dimanipulasi baik itu naik maupun turun.
Bonding signer memberikan pilihan kepada depositor apabila signer melakukan hal-hal yang tidak diinginkan ketika beroperasi. Grup signing yang tidak ikut berpartisipasi didalam proses redemption/penarikan pada jangka waktu yang ditetapkan (batas waktu redemption/penarikan) akan kehilangan aset bonding mereka. Juga, grup signing yang ikut berpartisipasi dalam melakukan tindakan yang tidak diizinkan juga akan kehilangan aset bonding mereka, dan sebagai tambahan mereka mungkin akan kehilangan token staking mereka.
Kolateral Yang di Terima
Dua token yang seharusnya dapat menjadi kolateral bonding adalah - TBTC dan token staking. Tetapi pada saat dimulainya jaringan, tidak dari kedua kandidat tersebut dapat dijadikan sebagai kolateral karena rendahnya likuiditas.
Karena bonding signer dibutuhkan sebagai alat denominasi, jadi aset yang dapat diterima adalah aset yang telah ditradingkan secara luas untuk mencegah terjadinya manipulasi harga, pilihan terbaik yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan token jaringan yang yang digunakan. Untuk v1 tBTC, berarti ETH karena menggunakan jaringan Ethereum. Ketika ekosistem telah tumbuh, kolateral lainnya mungkin dapat ditambahkan dengan catatan penambahan implementasi sistem yang lebih kompleks lagi.
Last updated